Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2014 ini dianggap terjadi perlambatan ekonomi. Menurut pernyataan resmi BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5.78 persen dan ini adalah angka terkecil selama beberapa tahun terakhir sejak 2009. Padahal tahun- tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 6 persen, melebihi perkiraan sebelumnya. Namun dipercaya ekonomi Indonesia tahun 2014 ini akan membaik seiring melonjaknya nilai ekspor selama 3 bulan terakhir.
Indonesia meskipun begitu adalah Negara yang mengalami efek paling besar ketika dana asing ditarik dari pasar negara berkembang akibat kekhawatiran Federal Reserve America yang menghentikan rangsangan secara besar-besaran. Terjadinya inflasi juga disebabkan para pelaku saham melepas saham mereka dan mata uang Negara berkembang. Dilain pihak pembelian dana obligasi The Fed telah menimbulkan investor ingin pengembalian yang lebih baik dari keuntungan mereka. Yang kemudian diserap ekonomi Indonesia tahun 2014.
Akibat perlambatan permintaan ekstrim ekspor dari China dan kenaikan harga bahan bakar menimbulkan inflasi. Bursa efek juga pernah mengalami anjlok lebih dari 5000 dan nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan lebih dari 25 persen. Bahkan Indonesia juga melakukan berbagai cara untuk menjalankan perubahan. Diluar itu perekonomian semakin meningkat dengan bantuan masyarakat untuk mengurangi nilai impor barang-barang dengan membeli produk lokal yang kualitasnya tidak kalah bersaing. Dengan peran serta yang kecil ini dapat menghasilkan penguatan setar global. Demikian ekonomi Indonesia.