- Ilmu. Ternyata modal paling penting dalam berinvestasi bukan lah uang, melainkan ilmu. Artinya, sebelum berinvestasi kita harus terlebih dahulu memahami mekanisme, cara kerja, return dan risiko dari investasi tersebut. Dengan kata lain sebelum menginvestasikan uang hasil jerih payah, Anda harus berinvestasi pada pikiran atau otak terlebih dahulu. Sebab, sudah banyak contoh investor yang tidak memiliki pengetahuan maupun ilmu, berakhir dengan “tertipu” pada investasi bodong. Duit mudah hilang akibat ketidakpahaman terhadap instrumen investasi dan risikonya.
- Passion. Setiap kesenangan pasti akan lebih meningkatkan potensi diri anda. Pastikan anda benar-benar menyukai sitem investasi yang anda plih.
- Waktu. Jika diberi waktu 100 tahun, tentu sebagian besar tujuan keuangan bisa tercapai. Namun, pada kenyataannya hasil investasi yang direncanakan ada yang diperlukan dalam jangka pendek juga. Untuk itu Anda perlu memisahkan tujuan investasi dari segi waktu: jangka pendek, menengah atau panjang. Perbedaan waktu dari tujuan investasi tentu akan memengaruhi instrumen investasi yang dipilih. Tujuan jangka pendek sebaiknya menggunakan instrumen yang minim risiko, sedangkan jangka panjang manfaatkan instrumen dengan risiko lebih besar namun memiliki potensi return besar juga. Beberapa instrumen diurutkan dari risiko rendah ke tinggi: deposito, Obligasi Republik Indonesia, reksadana, reksadana saham, saham, properti, derivatif.
- Uang. Setiap investasi tentu memerlukan uang. Tinggal tentukan, berapa uang yang dimiliki untuk berinvestasi? Jika nilainya masih kecil, sebaiknya berinvestasi secara rutin. Misalnya, dengan Rp100 ribu saja Anda sudah bisa berinvestasi di reksadana. Jika dana yang dimiliki cukup besar, boleh dipecah ke dalam beberapa instrumen, misalnya investsi reksadana ditambah dengan jenis investasi lainnya seperti saham. Salah satu kunci utama keberhasilan dalam berinvestasi adalah asal muasal atau sumberuang yang digunakan dalam berinvestasi. Pastikan Anda menggunakan “uang dingin” atau “uang nganggur”, yang tidak digunakan untuk biaya sehari-hari.
Nah, bagaimana? Semoga pilihan anda benar-benar jatuh kepada plihan yang tepat ya. Sampai jumpa di artikel berikutnya.