Selamat datang di artikel Cara mengalokasikan dana pribadi untuk mulai berinvestasi
1. Untuk kita bisa menentukan berapa
banyakkah uang yang harus kita sisihkan untuk membeli rumah, ada baiknya kita
mengetahui dahulu berapakah harga rumah yang akan kita beli. Kemudian juga kita
perhatikan lagi berapakah dana kita yang sudah tersedia. Kemudian bagaimana
cara belinya, apakah beli secara cash ataupun kredit. Terakhir adalah berapa
lama target waktu kita untuk bisa memiliki rumah tersebut.
Menganalisa informasi dari bapak bahwa ingin
memiliki rumah secara kredit melalui KPR, akan lebih akurat jawabannya
sebenarnya bila bapak menyampaikan juga berapakah dana yang sudah tersedia.
Namun tidak mengapa akan kita coba bahas dari informasi yang tersedia ya.
Semisal harga rumah yang bapak inginkan
sebesar Rp500 juta, dan dana yang saat ini tersedia sebesar Rp50 juta. Bila
bapak ingin membelinya dengan cara KPR, maka uang muka untuk pembelian rumah
tersebut adalah 20- 30 persen dari harga rumahnya, atau minimal Rp100 juta.
Berarti untuk DP nya saja kita masih perlu Rp50 juta rupiah lagi, di luar cicilan
bulanannya setelah proses pembelian selesai.
Pertanyaan berikutnya adalah berapa lama
bapak ingin bisa membeli rumah tersebut? SeAndainya targetnya adalah setahun ke
depan, berarti yang harus kita tabung adalah sebesar Rp50 juta dibagi 12 yaitu
dibulatkan menjadi Rp4,2 juta rupiah per bulannya. Semakin lama target bapak
memiliki rumah, tentunya akan semakin kecil juga uang yang harus bapak
sisihkan. Cara berhitung ini juga bisa diterapkan untuk membeli mobil seperti
pertanyaan bapak selanjutnya.
2. Menurut saya setiap orang harus memiliki
investasi, sekecil apapun jumlahnya. Tujuannya adalah agar uang yang sudah kita
kumpulkan dari hasil jerih payah kita dapat berkembang secara lebih maksimal.
Selain itu sebagai dana cadangan kita dalam menghadapi masa pensiun tentunya.
Instrument investasi ada banyak ragamnya. Ada
yang cocok untuk jangka panjang maupun jangka pendek maupun menengah. Saya
kurang menyarankan bapak untuk berinvestasi di deposito, mengingat imbal
hasilnya yang relatif tidak sebanding dengan inflasi yang terjadi. Jadi bapak
bisa memilih produk reksadana untuk berinvestasi.
Untuk reksadana sendiri ada banyak
pilihannya, bisa untuk jangka pendek yang berbasis pasar uang serta pendapatan
tetap, jangka menengah yang berbasis campuran, maupun jangka panjang yang
berbasis saham. Alternatif lainnya untuk berinvestasi adalah dengan membeli
logam mulia. Atau seAndainya bapak memiliki dana nganggur yang cukup banyak,
bisa masuk juga ke properti sebagai investasi jangka menengah – panjang.
Untuk bisa berinvestasi di
instrument-instrument tersebut, sisihkanlah dari pendapatan kita sebesar 10
persen tiap bulannya. Dengan rutin menyisihkan dana kita untuk berinvestasi,
akan membuat kita merasa lebih enteng daripada langsung menyisihkan dalam
jumlah besar.
3. Sebagai seorang ayah yang sangat
menyayangi keluarganya, tentunya Anda ingin agar pendidikan anak Anda terjamin
dengan baik. Maka langkah Anda untuk membeli proteksi bagi pendidikan anak
menurut saya langkah yang sangat tepat. Yang penting kita memahami bahwa
proteksi untuk pendidikan anak itu pada hakikatnya yang diproteksi adalah
orangtuanya karena merekalah yang mencari nafkah agar anaknya bisa terus
bersekolah, jadi bukannya si anak yang diproteksi.
Cara sederhana untuk menghitung berapakah
seharusnya bapak menabung, pertama cari tau dulu berapakah perkiraan biaya
sekolah anak Anda nantinya. Semisal untuk kuliahnya nanti di usia 18 tahun, di
kampus dan jurusan yang Anda inginkan saat ini berapakah biayanya? Dengan
asumsi inflasi pendidikan 20 persen per tahun, maka Anda bisa mendapatkan
biayanya untuk 18 tahun lagi (karena usia anak Anda saat ini enam bulan). Angka
tersebutlah yang dijadikan patokan uang pertanggungan yang Anda perlukan,
karena ada atau tidak adanya orangtua yang membiayai kuliahnya, maka anak Anda
tetap butuh uang sejumlah tersebut untuk bisa kuliah di tempat yang Anda
idamkan.
Seperti yang Pak Raden infokan, bapak
membayar asuransi sebesar Rp2,5 juta per 6 bulan. Dengan saya asumsikan
asuransi tersebut adalah asuransi jiwa, coba perhatikan didalam polisnya,
berapakah uang pertanggungan yang Anda dapatkan dari asuransi tersebut? Bila
ternyata angkanya sudah cukup seperti asumsi dana yang diperlukan anak Anda
untuk bisa kuliah di tempat yang Anda inginkan, berarti Anda tidak perlu
menambah proteksi lagi. Namun bila angkanya ternyata masih kurang, maka Anda
harus menambah lagi proteksinya.