Selamat datang di artikel Cara Menentukan Investasi Untuk Tujuan Hidup
Sebagai contoh saya akan mengulas jika anda ingin bernvestasi properti.
Sebelum membeli rumah dan menentukan
investasi yang tepat untuk tujuan tersebut, tentu kita harus menentukan dahulu
berapa perkiraan harga rumah yang ingin dibeli? Sebab, berbeda harga tentunya
akan membuat strategi kita berbeda juga. Selain itu, kita harus mengetahui juga
berapakah kemampuan dana kita saat ini.
Lho, apa hubungannya? Ya ada. Sebab untuk membeli rumah itu
ada dua cara. Apakah dengan cara tunai ataukah kredit. Mau pilih cara yang mana
pun, tentu kita harus memperhitungkan berapa tabungan ataupun dana yang
tersedia saat ini. Nah, kekurangannya baru kita penuhi dengan cara terus
menabung dan memilih instrumen investasi yang tepat. Jadi dari informasi yang
Mas Wisnu sampaikan, sebenarnya akan lebih baik bila disampaikan juga jumlah
dana ataupun tabungan yang dimiliki sekarang. Jadi, saya bisa memberikan saran
dengan lebih akurat.
Anyway, kita bahas dari informasi dan data yang ada
saja ya, dikombinasi dengan asumsi saya sebagai ilustrasi. Dengan penghasilan
Mas Wisnu sebesar Rp8 juta per bulan, cobalah untuk menyisihkan penghasilan
sebesar minimal 10 persennya untuk ditabung guna persiapan membeli rumah atau
sebesar Rp800 ribu, atau kalau mau kita bulatkan menjadi Rp1 juta.
Dengan asumsi rumah yang akan Anda beli
seharga Rp300 juta, dan asumsi dana yang dimiliki sebesar Rp20 juta, berarti
untuk membeli rumah tersebut dengan cara cash maka ada kekurangan sebesar Rp280
juta. Kalau kekuatan menabung Anda sebesar Rp1 juta per bulan, berarti kita
perlu 280 bulan alias lebih dari dua tahun untuk menggenapinya. Berarti untuk
target dua tahun Anda bisa lewat.
Seandainya pembelian dengan cara kredit
dibutuhkan uang muka 20–30 persen dari harga tunai, maka Anda harus menyiapkan
dana minimal Rp60 juta. Atau ada kekurangan Rp40 juta dari tabungan yang
tersedia. Dengan asumsi Anda bisa menabung Rp1 juta per tahun, maka angka
tersebut akan dapat terpenuhi dalam tempo dua tahun. Namun, akan menjadi repot
bila pengembangnya minta uang mukanya 30 persen dari harga tunai, artinya masih
ada kekurangan dan akan kita tutupi dari hasil pengembangan investasi yang akan
dilakukan.
Dengan ilustrasi tersebut, Mas Wisnu berarti
di awal harus memperhitungkan; pertama adalah berapakah harga rumah yang akan
dibeli. Berikutnya yakni menghitung dana yang dimiliki saat ini. Bila targetnya
untuk memiliki rumah adalah dua tahun di mana jangka waktu tersebut termasuk
singkat, maka kita harus berhitung dengan lebih realistis. Pertama adalah bila
dana saat ini belum mencukupi ataupun tabungan yang rutin kita sisihkan tiap
bulannya tidak mengejar untuk pembayarannya, maka perbesar porsi dana yang Anda
tabungkan.
Apalagi melihat usia Anda saat ini, maka
godaan untuk membelanjakan uang untuk kesenangan bisa lebih besar. Maka itu,
kita harus berdisiplin untuk menabung lebih banyak dan menepikan kesenangan
kita lebih dahulu. Bila dari pekerjaan saat ini dirasa masih kurang besar untuk
bisa menyisihkan uang, Anda harus berusaha caranya agar bisa mendapatkan income
lebih besar lagi agar tujuan memiliki rumah dalam dua tahun dapat tercapai.
Bisa itu dengan berganti pekerjaan ataupun memiliki pekerjaan sampingan.
Pilihan berikutnya bila kekuatan menabung
Anda sudah maksimal adalah dengan memperpanjang waktu menabung Anda. Hal ini
kita perlukan tentunya agar dana yang dibutuhkan nantinya untuk membeli rumah,
baik itu secara tunai maupun kredit dapat tersedia pada waktunya.
Lalu dalam memilih instrumen investasi yang
cocok dengan tujuan Anda, karena waktunya juga tidak terlalu lama, maka Anda
bisa memilih untuk berinvestasi pada reksadana yang berbasis fixed income ataupun dalam bentuk logam
mulia.