Jika Anda ingin tampil hebat saat membawakan presentasi, mulailah dengan pembukaan yang kuat. Karena di sinilah Anda berdiri pertama dan mengucapkan kalimat pertama Anda dihadapan audiens. Jadi apapun kesan yang Anda ciptakan ini akan berdampak pada presentasi Anda selanjutnya. Dr. John Medina dalam bukunya Brain Rules pada aturan keempat yang membahas tentang perhatian menulis tentang bagaimana otak bekerja selama kuliah atau kelas. Profesor Medina membawa kita melalui kelas lima puluh menit yang khas dan menunjukkan bagaimana otak kita benar-benar memperhatikan. Yang menarik di sini adalah otak kita hanya dapat memperhatikan sesuatu selama sekitar sepuluh menit dan paling tinggi di 10 menit pertama. Kemudian perhatian dan audiens akan menurun, dan baru akan mulai naik lagi di 10 menit terakhir.
Lantas bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik? berikut ada lima cara yang bisa Anda gunakan untuk membuka presentasi. Kelima cara ini juga sering digunakan presenter kelas dunia untuk membuka presentasi mereka. Apa saja kelima cara tersebut, silahkan Anda simak dalam ulasan berikut ini.
1. Menggunakan Cerita
Cerita memang memiliki daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian audiens. Tidak ada yang lebih kuat dari pada memulai presentasi dengan sebuah cerita yang mengilustrasikan pesan pokok Anda.Terlebih jika cerita yang Anda sampaikan bersinggugan langsung dengan kehidupan Anda dan memiliki relevansi yang kuat dengan tema atau topik presentasi yang Anda sampaikan. Saya beri contoh sederhana bagaimana membuka presentasi dengan cerita dari salah judul presentasi “Bagaimana Menemukan Kebahagiaan Dalam Hidup” di bawah ini.
Saya memiliki dua orang tetangga, tetangga yang satu memiliki kehidupan yang sangat baik, mereka memiliki rumah yang bagus, mobil mewah dan anak-anak yang pintar. Saya melihat mereka adalah keluarga paling beruntung dan bahagia. Kemudian tetangga yang satu lagi, hidupnya sangat sederhana, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sang suami harus menjadi buruh sawah, mencangkul dari pagi hingga siang, dan upahnya pun tidak banyak. Kami berpikir alangkah menderitanya hidup mereka.Namun apa yang saya lihat dari luar itu tidak seperti apa yang saya duga. Setelah mengenal lebih dalam masing-masing tetangga saya tersebut. Saya melihat ada sesuatu yang sangat berbeda. Keluarga kaya yang sepertinya sangat bahagia ternyata penuh dengan keributan, antara suami dan istri sering bertengkar, anak-anak mereka yang pintar tersandung kasus narkoba, dan masih banyak masalah-masalah yang tidak pernah terduga sebelumnya.Sedangkan keluarga yang saya anggap sangat menderita dengan kehidupan mereka, ternyata adalah keluarga yang sangat bahagia. Meskipun hidup mereka kekurangan, tapi istri dan suami bisa saling suport, anak-anak mereka pun anak yang penurut tidak suka membantah, dan sangat rajin membantu orang tua mereka. Pernah suatu hari saya bertanya pada tetangga saya. Saya bertanya “mas menurut Anda apasih rumus bahagia, karena saya lihat masnya hidup sangat sulit, tapi saya belum pernah melihat mas mengeluh dan kelihatannya keluarga juga nyaman-nyaman saja. Sambil tersenyum dia menjawab “rahasia mas, bersyukur dan mau membantu orang”. Saya terdiam mendenga jawaban tersebut, sambil terus bepikir saya meninggalkan tetangga saya.Berawal dari situlah kemudian saya mencoba melakukan observasi sederhana, untuk melihat dan mempelajari bagaimana sebenarnya definisi bahagaia dan resep mendapatkan kebahagiaan. Setelah bertahun-tahun mengamati saya melihat ada sesuatu yang sama ada resep yang sama untuk meraih kebahagian. Dan itu tidak sulit. Dan saya percaya semua orang yang hadir di sini juga ingin merasa bahagia, karena sebenarnya apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita, tujua akhirnya adalah bahagia. Karena itulah hadirin sekalian hari ini saya akan sharing ke pada Anda tentang resep meraih kebahagiaan dalam hidup.
Namun perlu Anda pahami, apapun kisah yang Anda sampaikan, kisah tersebut harus Anda sampaikan dengan baik, dengan meyakinkan dan natural. Karena hanya dengan begitu kisah yang Anda sampaikan kuat untuk menyentuh pikiran dan emosi audiens.
2. Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan adalah cara yang baik untuk melibatkan audiens di menit-menit awal presentasi. Karena dengan sebuah pertanyaan akan merangsang audiens untuk berpikir. Secara cepat akan terjadi hubungan di sini antara Anda dengan audiens.
Muhammad Noer dalam presentasinya di TEDx Jakarta pernah melakukannya dengan sangat baik. Ia membuka presentasinya dengan kalimat:
"Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana pada Anda, berapa banyak buku yang sudah Anda selesaikan dalam satu tahun terakhir?”
Menurut saya ini adalah satu pertanyaan menarik, yang merangsang audiens untuk berpikir dan menilai diri tentang jumlah buku yang sudah dibaca dalam setahun terakhir ini. Pertanyaan itu juga berfungsi sebagai acuan berpikir kenapa, seseorang harus belajar dan menguasai teknik membaca cepat.
3. Menggunakan Kutipan
Cara lain untuk membuka presentasi yang baik dan menarik adalah dengan mengutip pendapat para ahli atau orang yang berwenang. Hal ini penting untuk memperkuat meteri yang akan Anda sampaikan. Kutipan yang kuat akan memberikan pengaruh tersendiri bagi audiens. Biasanya mereka akan lebih percaya bahwa materi yang Anda sampaikan akan benar-benar memberikan manfaat baginya
Contoh:
Anda sedang menyampaikan materi presentasi tentang leadership, maka Anda bisa membuka presentasi Anda dnegan kutipan di bawah ini.
“Leadership is the ability to decide what has to be done and then to get people to want to do it.”
4. Menunjukkan data
Sebuah data atau statistik memang sering membosankan bagi audiens, namun jika didgunakan dengan benar data bisa sangat efektif untuk membuka presentasi Anda. Dengan data yang akurat maka pesan Anda tidak bisa dibantah. Ini akan menjadikan audiens memahami betapa pentingnya apa yang Anda bicarakan. Jika Anda dapat menyajikan sesuatu yang sangat besar dan sangat penting menggunakan data, maka sulit bagi audiens Anda untuk mengabaikannya!
Contoh
Anda melakukan presentasi bagaimana menumbuhkan minat dan motivasi dalam membaca, maka Anda bisa membuka presentasi Anda dengan data atau fakta seperti beikut
“Berdasarkan survei UNESCO tahun 2011, disebutkan bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi). Hal ini menegaskan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.”
Penggunaan fakta tersebut akan membuat audiens yang belum pernah mendengar akan memberikan perhatian lebih serius terhadap topik bahasan. Sementara yang sudah mengetahui fakta itu data bisa menjadi pengingat buat mereka.
5. Intermezo
Intermezo biasanya dilakukan untuk mencairkan suasana dan membangun hubungan dengan audiens. Para presenter hebat juga melakukan hal ini.
Sebagai contoh seperti apa yang dilakukan Ade Rai dalam presentasinya di ted.jkt.org. Dia mengatakan:
“perbedaan saya dengan teman-teman presenter yang lain, sebenarnya kalau bisa dibilang tidak ada bedanya, bedanya cuma satu kepala saya lebih kecil sehingga saya kelihatan lebih gede”.
Sontak hal itu membuat audiens bergemuruh tertawa.
Kemudian ia lanjut mengatakan:
"Tips sederhana membuat Anda besar ada dua cara, satu dengan gedein badan, dua dengan ngecilin kepala, tentunya dengan nano teknologi”.
Untuk kedua kalinya suara tepuk tangan audiens menghangatkan suasana presentasi.
Apa yang dilakukan Ade Rai tersebut adalah bentuk intermezo yang baik menurut saya. Dengan begitu ia mampu membangun hubungan yang lebih hangat dengan audiens, sebelum melanjutkan sesi presentasinya.
Semoga Bermanfaat yaa.