Penutupan Presentasi yang Baik serta Berkesan!


Menutup presentasiDale Carnegie dalam buku Stand And Deliver menjelaskan bagian pembuka adalah bagian terpenting dalam membangun hubungan dengan audiens selama waktu yang akan mereka habiskan dengan mendengarkan. Tetapi penutup harapannya, adalah sesuatu yang akan mereka ingat selamanya.
Sering kali saya melihat para presenter pemula menutup presentasi dengan ungkapan “Saya rasa tidak ada yang bisa saya sampaikan lagi dan saya akan akan menutup presentasi ini”, Atau pernyataan lain seperti “Saya minta maaf apabila dalam menyampaikan presentasi banyak salah-salah yang saya lakukan”. Itu sama sekali bukan penutupan yang menarik. Dan rasanya akan sulit bagi audiens terpengaruh, jika penutupannya seperti yang saya contohkan.
Para presenter pemula sering kali terperangkap dalam penutupan yang tidak efektif. Mereka sering menyebut kata “kesimpulannya, atau ringkasnya, pada semua bagian dalam presentasinya. Ini jelas salah, karena kata kesimpulannya atau ringkasnya hanya boleh diucapkan ketika Anda benar-benar ingin menutup presentasi yang Anda sampaikan. Keadaan yang semacam ini akan mengacaukan audiens. Awalnya audiens berpikir Anda akan menutup presentasi, tapi ternyata Anda belum menutupnya.
Berikut beberapa hal yang harus Anda hindari dalam menutup presentasi.
 1.      Jangan menutup presentasi dengan permintaan maaf
Para pelatih public speaking selalu menyarankan kepada kita jangan membuka presentasi Anda dengan permintaan maaf dan jangan pula Anda melakukannya saat menutup presentasi. Misalnya “Demikianlah beberapa hal yang bisa saya sampaikan, sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada hadirin sekalian, apabila di dalam penyampaian tadi mungkin ada kesalahan kata, atau beberapa pernyataan yang menyinggung hadirin sekalian. Saya ini hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan”. Ini adalah contoh penutupan yang harus Anda hindari.
2.      Jangan menutup presentasi dengan kalimat yang kelewat panjang
Harapan besar dari sebuah penutupan yang cemerlang adalah audiens mengingat poin kunci Anda selama-lamanya. Dan itu tidak akan pernah terjadi jika Anda membuat penutup presentasi  dengan kalimat yang kelewat panjang. Jangan sekali-kali Anda menambahkan ide baru dalam penutup Anda. Hal itu akan membuat audiens Anda bingung dan mengaburkan pesan yang Anda sampaikan.

Bagaimana cara menutup presentasi yang baik dan berkesan?

Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda lakukan untuk menutup presentasi yang baik dan berkesan
1.      Rangkum pesan utama
Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang baik untuk menutup presentasi. Terlebih jika presentasi yang kita sampaikan memiliki pembahasan yang banyak dan kita sampaikan dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian audiens akan gingat poin penting isi presentasi yang Anda sampaikan. Di sini Anda harus memudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam poin-point sederhana.
Contoh.
“ Jadi hadirin sekalian, setalah Anda melihat bagamaima cara membangun personal brand. Anda tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.
Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan
Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh passion, integitas dan keahlian Anda
Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melui tiga cara yaitu membuatblog, bergabung dengan orang yang memiliki personal brand kuat dan membuat buku".
2.      Ringkas dengan pernyataan atau kutipan
Menggunakan pernyataan atau kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk menutup presentasi. Dengan catatan pernyataan Anda bisa menggambarkan isi dari presentasi Anda, jika Anda menggunakan kutipan pastikan kutipan yang Anda gunakan relevan.
Contoh:
Anda melakukan presentasi dengan judul “mengelola waktu” Anda bisa menutup presentasi Anda dengan pernyataan seperti berikut ini:
"Sebelum menutup presentasi ini saya ingin menegaskan kepada Anda bahwa mengelola waktu bukan hal yang sulit. Selama kita punya komitmen yang kuat, kita semua bisa melakukannya.  Dengan meningkatkan keterampilan mengelola waktu hidup kita akan lebih efektif, lebih produktif dan lebih seimbang."
Atau jika kita  melakukan presentasi tentang “ Sukses Meraih Impian” maka Anda bisa menutup presentasi Anda dengan kutipan berikut ini:
"Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan dari walt disney. Ia mengatakan ”Semua impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki keberanian untuk mengejar mereka. Artinya, jika Anda punya impian maka genggam impian tersebut, yakini dan kejar. Percayalah bahwa impian Anda pasti bisa Anda wujudkan."
Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, disampaikan dengan meyakinkan maka akan menjadi penutupan yang kuat untuk presentasi Anda.
3.      Ajakan untuk bertindak
Call to action adalah sebuah ajakan untuk bertindak, di sini Anda perlu perlu berpikir apa yang Anda harapkan dilakukan audiens setelah mendengarkan presentasi Anda.
Contoh:
Kita adalah seorang praktisi pendidikan yang berbicara tentang “Pentingnya peran orang tua dalam kesuksesan anak di masa depan”
Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti ini:
“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka bisa meraih masa depan yang mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu”.
Jika kalimat ajakan bisa Anda sampaikan dengan jelas dan meyakinkan, maka audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan kesan yang mendalam buat mereka.
Demikianlah cara sederhana menutup presentasi dengan baik dan berkesan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, silahkan Anda tulis penutupan Anda, kemudian Anda latih sampai Anda menemukan cara penyampaian yang benar-benar alami dan benar-benar mengesankan.
Previous
Next Post »