Indikasi Dan Tingkah Anak Yang Mengalami Kekerasan?

Anak-anak merupakan usia yang rentan mengalami kekerasan, terutama yang tinggal di daerah industri atau di lingkungan ekonomi menengah ke bawah. Akan tetapi bukan berarti yang tinggal di wilayah aman dan dari keluarga kaya tidak terancam kekerasan ini. Banyak juga kejadian kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh pembantu atau pengasuh.
Kekerasan pada anak, seolah bukan hal yang asing lagi untuk kita dengar. Menurut data dari PKT-RSCM dalam Rini (2013), dari tahun 2000 sampai 2009 terdapat 2330 anak yang mengalami kekerasan seksual, terdiri dari 1206 (51,75%) kasus perkosaan anak perempuan, 964 (41,37%) kasus kekerasan seksual lain anak perempuan, dan 160 (6,88%) kasus kekerasan seksual anak laki-laki. Komisi Perlindungan Anak Indonesia beserta beberapa lembaga perlindungan anak lainnya melaporkan bahwa dari Januari sampai Juni 2008 terdapat 21.000 kasus kekerasan anak, dan sebanyak 12.000 anak (62,7%) merupakan korban kekerasan seksual. Korban terbanyak adalah anak usia 12-16 tahun, sedangkan pelaku terbanyak adalah orang yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan korban.
Kekerasan pada anak ini macamnya adalah kekerasan seksual, kekerasan secara verbal, kekerasan fisik, serta kekerasan secara emosional. Berikut adalah tanda-tanda anak mengalami kekerasan:
1. Anak terabaikan
Ini adalah kekerasan yang menyebabkan gangguan emosional pada anak, karena mereka merasa kurang kasih sayang. Ciri-ciri anak yang mengalami kekerasan ini antara lain sering membolos, mengemis, merokok, mencari perhatian lingkungan melalui hal-hal negatif, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan sebagainya.
2. Kekerasan seksual
Citi anak yang mengalami kekerasan seksual antara lain fobia, gangguan tidur, BAB tidak pada tempatnya, terdapatkutu pada alis mata, pada kemaluan mengalami nyeri,memerah, pendarahan dan gatal
3. Kekerasan fisik
Anak yang menglai kekerasan fisik akan lebih mudah dideteksi dengan adanya memar dan luka pada anak.
Previous
Next Post »